Cergam atau cerita gambar...
Anak 90an pasti tidak asing dengan bacaan seram atau biasa disebut komik siksa neraka, komik yang ditulis ditulis oleh MBRahimsyah AR dan dilukis oleh Ema Wardana ini dulu paling sering ditemulapak tukang mainan anak-anak namun tak banyak yang menggemari karena mungkin dirasa terlalu menampilkan ilustrasi gambar yang menyeramkan, tapi di tahun milenial seperti ini masih ada aja yang mengkoleksinya dan masih ada juga yang menjualnya dibeberapa toko online dengan harga bervariasi mulai 3000-50.000.
Anak 90an pasti tidak asing dengan bacaan seram atau biasa disebut komik siksa neraka, komik yang ditulis ditulis oleh MBRahimsyah AR dan dilukis oleh Ema Wardana ini dulu paling sering ditemulapak tukang mainan anak-anak namun tak banyak yang menggemari karena mungkin dirasa terlalu menampilkan ilustrasi gambar yang menyeramkan, tapi di tahun milenial seperti ini masih ada aja yang mengkoleksinya dan masih ada juga yang menjualnya dibeberapa toko online dengan harga bervariasi mulai 3000-50.000.
Terlepas dari komik siksa neraka, ada satu komik lagi yang tak kalah menyeramkan. Kalau komik siksa neraka lebih menceritakan tentang akibat dari perbuatan dari kehidupan setelah manusia meninggalkan dunia ini dengan ilustrasi gambar yang membuat anak jadi takut dalam hari-harinya, berbeda dengan komik asli indonesia yang satu ini yang juga tak kalah menyeramkan karena menceritakan kisah-kisah atau pengalaman dalam kehidupan sehari-hari. Komik buatan Tatang.S. ini menggunkan icon lokal indonesia, ialah empat punokawan dalam pewayangan namun dibuat seolah hidup di zaman itu atau biasa lebih disebut petruk gareng dengan hidung panjangnya disetiap ilustrasinya sebagai tokoh utamanya, uniknya lagi ada yang dengan beberapa versi superhero mirip dengan superman, batman, kura-kura ninja.
Ini adalah sangat unik dan sangat indonesia sekali karena cerita yang diangkat selalu identik dengan misteri atau pun fenomena horor yang ada disekitar kita seperti berkutat pada masalah keadaan sosial, mulai dari urusan rumah tangga, pertemanan dengan selalu dibumbui nuansa horor di dalamnya. Alhasil terciptalah komik seram yang selalu bikin pembaca tertarik untuk terus membaca, sembari juga selalu bikin bulu kuduk merinding. Bayangkan saja ada komik dengan judul "Mayat Yang Dihidupkan" , "Pocong Slebor" , "Hantu Cemburu" , "Setan Teler" sampai "Hantu Tukang Ojek" dan masih banyak lagi cerita-cerita dengan judul aneh lainya berbumbu horor dan misteri tentunya.
Dari sekain banyak komik horor lokal, komik karya Tatang Suhendra ini memiliki ilustrasi cover yang bikin merinding juga dengan judul yang khas cerita horor jaman suzana, mendengar nama nyai satu ini saja bulu kuduk buru-buru mau berdiri, bagaimana tidak setiap mendengar atau tak sengaja membaca nama beliau pasti juga teringat fotonya yang fenomenal. Nah, pada setaip cover komik Tatang S. ini selalu dalam versi fullcolor, membuat para calon pambacanya semakin tertarik dan penasaran akan cerita didalamnya, dengan gambar yang realistis mirip dengan apa yang selama ini banyak diceritakan masyarakat mengenai gambaran makhluk halus.
Seperti cerita komiknya yang selalu berbau misteri, identitas dari Tatang S. sendiri dulu adalah sebuah misteri. Tatang S. sempat berganti nama pena berkali-kali, hingga pada akhir 90-an dan awal 2000-an, penerbit sengaja memajang foto asli Tatang S di komik buatannya. Bukan tanpa tujuan, hal itu dilakukan agar pembaca paham mana komik ori atau KW milik Tatang S. hingga akhirnya pada tahun 2003an beliau dikabarkan wafat karena penyakit gula.
Bisa dibilang Tatang Suhendra ini adalah salah satu legenda komikus di Indonesia. Di mana pada zaman itu banyak pembuat komik yang mengadopsi cerita super hero dari barat, beliau justru mengangkat komik dengan nuansa dan kearifan lokal negeri ini.